Perwakilan Parlemen dan Senator dari 25 Negara Kunjungi Kertamaya Bogor

Kerelawanan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) dalam kegiatan penanggulangan kemiskinan dan penataan lingkungan melalui kegiatan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri  Perkotaan yang selanjutnya bermetamorfosa menjadi P2KKP tidak bisa diragukan lagi. Disela-sela kesibukan masing-masing Banyak anggota BKM yang terus berkarya memfasilitasi pembangunan di desa masing-masing. Dan inilah yang mengundang decak kagum anggota parlemen dan senator dari 25 negara yang tergabung dalam “The Parliamentary Network on The World Bank and International Monetary Fund”.

Dalam kunjungannya ke wilayah Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK) RW 03 Kelurahan Kertamaya, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat 2/2/2016, Delegasi Parlemen dan Senator tersebut terlihat kagum ketika mengetahui kiprah Seluruh anggota Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM), Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) dan masyarakat RW 03 Kelurahan Kertamaya dalam membangun desanya. Meskipun sebagian besar berprofesi sebagai pekerja serabutan yang penghasilannya tidak menentu, namun semua anggota BKM tetap mampu melaksanakan tugasnya secara sukarela tanpa mendapatkan imbalan.

Sebagaimana dijelaskan oleh Koordinator BKM Kelurahan Kertamaya Aan Mulyana, BKM yang merupakan representasi seluruh masyarakat Kelurahan Kertamaya berhasil melaksanakan kegiatan  Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK) dengan bantuan stimulan dana dari pemerintah sebesar satu Milyar Rupiah. Dana tersebut selanjutnya dipergunakan untuk pembangunan paving blok dan drainase, perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), dinding penahan tebing, vertical garden, railing, pembangunan PAUD dan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST).

Dalam kesempatan tersebut, tamu dari mancanegara yang berkunjung diberi kesempatan untuk berkeliling ke lingkungan kelurahan dengan dibagi menjadi 3 kelompok. Tiap kelompok dengan didampingi anggota BKM dan KSM melihat hasil kegiatan yang telah dilaksanakan oleh masyarakat serta mendapatkan penjelasan langsung terkait proses pembangunan partisipatif yang dilakukan sendiri oleh masyarakat. Salah satu poin yang mendapatkan apresiasi dari perwakilan parlemen dan senator 25 negara adalah kemampuan masyarakat untuk menyusun perencanaan dan melaksanakan pembangunan dengan baik dan transparan.

(Sumber: www.p2kp.org)



Top