CB Magazine »
Kampus
,
Pendidikan
»
Kebijakan Pemberantasan Ilegal Fishing antarkan Susi Pudjiastuti Raih gelar Doktor dari Undip
Kebijakan Pemberantasan Ilegal Fishing antarkan Susi Pudjiastuti Raih gelar Doktor dari Undip
Posted by CB Magazine on 12.03.2016 |
Kampus,
Pendidikan
Kebijakan Pemberantasan Ilegal Fishing
antarkan Susi Pudjiastuti Raih gelar Doktor dari Undip
Penyampaian Makalah oleh Susi Pudjiastuti (Mustholih/Okezone) |
Pagi
ini, sabtu 3 Desember 2016 merupakan hari yang bersejarah bagi Menteri
Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. Salah satu menteri yang banyak
menjadi pusat perhatian di Kabinet Presiden Jokowi karena gebrakannya
yang “out of the box” tersebut mendapatkan gelar Kehormatan berupa Doktor Honoris causa
dari Universitas Diponegoro Semarang. Susi mendapatkan gelar tersebut
atas besarnya jasa-jasa yang sudah dilakukannya terhadap bidang
perikanan dan kelautan di Indonesia.
Meskipun tingkat pendidikan formal Menteri yang berasal dari Pangandaran Jawa Barat ini hanya lulusan SMP dan berhenti ketika kelas XI SMA, namun pihak Senat Universitas Diponegoro yang memberikan kelar tersebut menganggap bahwa Susi berhak menerimanya. Kegiatan-kegiatan yang dilakukannya secara langsung maupun tidak langsung sudah memberikan sumbangsih yang cukup besar bagi kemajuan ilmu pengetahuan khususnya terkait dengan bidang yang diembannya yaitu kelautan dan perikanan.
“Secara akademik, metode yang dilakukan beliau lakukan (saat bertugas memimpin departemen yang diberi bhak untuk mengelola 2/3 wilayah negara kita ini) sangat runtut, rasional dan tepat,” kata Yos Johan Rektor Undip sebagaimana dirilis dari situs berita www.tempo.co.
Upacara penganugerahan Doktor Honoris Causa itu sendiri digelar oleh Senat Undip pada pukul 10.00 WIB di Gedung Prof Soedharto, Kampus Undip Tembalang. Di depan hadirin dan sejumlah guru besar Undip, Susi membacakan pokok-pokok pikirannya yang disusun dalam makalah berjudul Pemberantasan Illegal, Unreported, and Unregulates Fishing setebal 53 halaman. Beberapa hal yang bisa diambil dari pemaparannya tersebut vantara lain bahwa untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia, permasalahan illegal, unreported, and unregulated fishing yang menjadi permasalahan utama pengelolaan kelautan dan perikanan harus dijawab dengan menegakkan 3 pilar pembangunan kelautan dan perikanan yaitu kedaulatan, keberlanjutan, dan kesejahteraan.
Kedaulatan perlu ditegakkan agar bangsa Indonesia dapat bebas menentukan nasibnya sendiri di laut. Adapun keberlanjutan memiliki arti penting bahwa kekayaan laut kita harus mampu menopang pembangunan nasional dan meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia sekarang maupun yang akan datang. Sedangkan kesejahteraan berarti pembangunan kelautan dan perikanan harus mampu mencapai tujuan negara sesuai amanat alenia keempat pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Kesejahteraan yang vinngin dicapai bukan hanya berkaitan dengan penghasilan ekonomi yang meningkat, tapi juga perbaikan dalam semua unsur kehidupan nelayan termasuk human security.
Sedangkan Menteri Kelautan dan Perikanan sendiri ketika diwawancarai oleh sejumlah wartawan menyatakan bahwa Beliau merasa tersanjung dengan gelar yang diberikan kepadanya. Gelar tersebut dianggapnya sebagai amanah yang harus diemban dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab. Pada saat komunikasi awal terkait pemberian gelar tersebut, semula Susi merasa tidak pantas, sehingga pihaknya meminta Undip melakukan uji kompetensi terlebih dahulu. Permintaan tersebut disanggupi oleh Undip dengan mengirimkan Tim penguji untuk datang ke rumahnya untuk melakukan tanya jawab. Dan hasilnya Ibu Menteri mendapatkan nilai sembilan atau setara dengan gelar doktor dan diakui oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Dan satu hal yang menarik dari sosok menteri wanita yang penuh kontroversial ketika menjalankan tugas ini adalah pernyataannya bahwa dia akan tetap biasa saja setelah ia menerima gelar honoris causa. Harapannya yang lain adalah agar gelar yang diperolehnya tersebut bisa menjadi inspirasi bagi orang-orang yang ingin memajukan Indonesia namun pernah terkendala masalah pendidikan.
Meskipun tingkat pendidikan formal Menteri yang berasal dari Pangandaran Jawa Barat ini hanya lulusan SMP dan berhenti ketika kelas XI SMA, namun pihak Senat Universitas Diponegoro yang memberikan kelar tersebut menganggap bahwa Susi berhak menerimanya. Kegiatan-kegiatan yang dilakukannya secara langsung maupun tidak langsung sudah memberikan sumbangsih yang cukup besar bagi kemajuan ilmu pengetahuan khususnya terkait dengan bidang yang diembannya yaitu kelautan dan perikanan.
“Secara akademik, metode yang dilakukan beliau lakukan (saat bertugas memimpin departemen yang diberi bhak untuk mengelola 2/3 wilayah negara kita ini) sangat runtut, rasional dan tepat,” kata Yos Johan Rektor Undip sebagaimana dirilis dari situs berita www.tempo.co.
Upacara penganugerahan Doktor Honoris Causa itu sendiri digelar oleh Senat Undip pada pukul 10.00 WIB di Gedung Prof Soedharto, Kampus Undip Tembalang. Di depan hadirin dan sejumlah guru besar Undip, Susi membacakan pokok-pokok pikirannya yang disusun dalam makalah berjudul Pemberantasan Illegal, Unreported, and Unregulates Fishing setebal 53 halaman. Beberapa hal yang bisa diambil dari pemaparannya tersebut vantara lain bahwa untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia, permasalahan illegal, unreported, and unregulated fishing yang menjadi permasalahan utama pengelolaan kelautan dan perikanan harus dijawab dengan menegakkan 3 pilar pembangunan kelautan dan perikanan yaitu kedaulatan, keberlanjutan, dan kesejahteraan.
Kedaulatan perlu ditegakkan agar bangsa Indonesia dapat bebas menentukan nasibnya sendiri di laut. Adapun keberlanjutan memiliki arti penting bahwa kekayaan laut kita harus mampu menopang pembangunan nasional dan meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia sekarang maupun yang akan datang. Sedangkan kesejahteraan berarti pembangunan kelautan dan perikanan harus mampu mencapai tujuan negara sesuai amanat alenia keempat pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Kesejahteraan yang vinngin dicapai bukan hanya berkaitan dengan penghasilan ekonomi yang meningkat, tapi juga perbaikan dalam semua unsur kehidupan nelayan termasuk human security.
Sedangkan Menteri Kelautan dan Perikanan sendiri ketika diwawancarai oleh sejumlah wartawan menyatakan bahwa Beliau merasa tersanjung dengan gelar yang diberikan kepadanya. Gelar tersebut dianggapnya sebagai amanah yang harus diemban dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab. Pada saat komunikasi awal terkait pemberian gelar tersebut, semula Susi merasa tidak pantas, sehingga pihaknya meminta Undip melakukan uji kompetensi terlebih dahulu. Permintaan tersebut disanggupi oleh Undip dengan mengirimkan Tim penguji untuk datang ke rumahnya untuk melakukan tanya jawab. Dan hasilnya Ibu Menteri mendapatkan nilai sembilan atau setara dengan gelar doktor dan diakui oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Dan satu hal yang menarik dari sosok menteri wanita yang penuh kontroversial ketika menjalankan tugas ini adalah pernyataannya bahwa dia akan tetap biasa saja setelah ia menerima gelar honoris causa. Harapannya yang lain adalah agar gelar yang diperolehnya tersebut bisa menjadi inspirasi bagi orang-orang yang ingin memajukan Indonesia namun pernah terkendala masalah pendidikan.
Tweet
Top 5 Popular of The Week
-
Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Demak Tahun 2016-2021 Kabupaten Demak, merupakan salah satu kabuupaten ...
-
WaBup Sleman Resmikan Pusat Kulakan HP (Foto: Pemkab Sleman) Dalam rangka melakukan revitalisasi pasar tradisional, Pemerintah Kabupat...
-
Penataan Permukiman Kumuh Ala “Kotaku”, Tarik Perhatian Tiga Menteri. Kelurahan Karangwaru Tegalrejo Yogyakarta (foto: kompa...
-
Silaturahmi GP Ansor ke PP Muhammadiyah: Membangun Semangat Kebangsaan dengan Saling Bersinergi Silaturahmi GP Anshor. foto: ...
-
Ratusan Tukang di eks-Karesidenan Pati Ikuti Uji Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi Peserta Sertifikasi Tukang mengikuti tes wawanc...
-
Delapan Desa di Kabupaten Pohuwato Jadi Percontohan Program Desa Online. Program Desa Online yang di inisiasi oleh Kementerian D...
-
Banaran Cafe and Co Working Space, Kafe Plat merah di Semarang Atas Inovasi merupakan salah satu hal yang digaung-gaungkan BUMN ...
-
Geevv.com Mesin Pencari Buatan Anak Indonesia Mesin pencari (search engine) merupakan salah satu halaman yang banyak dukunjungi...
-
Kabupaten Penajam Paser Utara siap Cetak Lima Desa Mandiri Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara Sebagai kawasan yang akan dir...
-
Kolam Susu : Program Pemkab Wonosobo atasi Masalah Air Minum dan Sanitasi Kabupaten Wonosobo, merupakan salah satu kabupaten di ...