Jalur Pendakian Cemoro Kandang dibuka Kembali

Setelah memalui berbagai pertimbangan yang matang, akhirnya jalur pendakian Gunung Lawu lewat Cemoro Kandang Kandang dibuka mulai Kamis (24/12/2015) yang kebetulan bertepatan dengan liburan akhir tahun dan liburan anak sekolah. Meskipun sudah boleh digunakan sebagai jalur pendakian, tapi para pendaki diharapkan untuk tetap waspada khususnya terhadap bahaya tanah longsor yang mengancam khususnya saat terjadi hujan. Kebetulan dalam beberapa hari ini (akhir Desember –red) hujan sering mengguyur kawasan Gunung Lawu.

Seperti diberitakan sebelumnya, Perhutani menutup seluruh jalur pendakian setelah kebakaran di hutan Gunung Lawu pada Oktober 2015 hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Kebakaran menyebabkan sembilan orang meninggal karena menghirup asap dan luka bakar.

Asisten Perhutani (Asper) Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Lawu Utara, Arif Nurjati menjelaskan bahwa  jalur pendakian dari pos 3 hingga pos 2 rawan longsor selama musim hujan. Oleh karena itu Perhutani bersama komunitas Anak Gunung Lawu (AGL) yang bertugas mengawasi dan mengawal aktivitas para pendadi di Gununng Lawu tetap siaga dan  waspada. Mereka akan melarang pendaki naik atau turun gunung apabila hujan deras. 

Dan untuk lebih menjaga ketertiban dan keamanan, Perhutani dan AGL memperketat proses administrasi bagi masyarakat yang ingin melakukan pendakian. Pendaki wajib mengisi formulir pendaftaran dan menyebutkan nama penanggung jawab rombongan sehingga memudahkan komunikasi apabila terjadi sesuatu yng tidak diinginkan. 

Meskipun jalur Cemoro Kandang sudah mulai dibuka mulai dibuka, tetapi, jalur pendakian melalui Taman Hutan Raya (Tahura) K.G.P.A.A. Mangkunegoro I belum dibuka karena pertimbangan cuaca dan keamanan jalur. Salah seorang petugas Polisi Kehutanan Tahura K. G. P. A. A Mangkunegoro I, Margo Saptono, menjelaskan tim belum mengecek dan memastikan keamanan jalur pendakian melalui Tahura sehingga belum berani membuat keputusan tentang pembukaan jalur pendakian di tempat tersebut.

“Sampai dengan saat ini, Kami belum mendapat instruksi dari Bapak Kepala Balai Tahura. Untuk melihat kemungkinan itu (pembukaan jalur pendakian), Tim akan naik mendata potensi longsor awal Januari. Saat ini cuaca masih ekstrem dan pemberitahuan berisi larangan masih ditempel di dekat pintu masuk,” tutur Margo.

Namun, Margo tidak melarang apabila pendaki ingin melewati jalur pendakian Tahura. Dia memberikan sejumlah syarat, seperti pendaki dibekali radio komunikasi dan didampingi pemandu bagi pemula (SoloPos)



Top