Inilah Pemenang dari Kompetisi Wismilak Diplomat Success Challenge (DSC) 2015

Mata : Mesin terbang Tanpa Awak
Irendra Radjawali bersama Mata (Mesin terbang Tanpa Awak)
Selesai sudah ajang Kompetisi Wismilak Diplomat Success Challenge (DSC) 2015 yang memperebutkan hadiah total  sebesar Rp 2 miliar yang diperuntukkan bagi para wirausahawan pemula.  Program kompetisi bisnis yang diprakarsai Wismilak sejak 2010 ini untuk tahun 2015 dimulai dari bulan Mei 2015 dan berhasil mendapatkan sekitar 6.600 proposal bisnis yang datang dari seluruh penjuru Indonesia.  

Untuk menjaring pemenang dari 6.600 proposal yang masuk, bukanlah hal yang mudah. Dewan juri harus melakukan seleksi ketat melalui beberapa tahapan. Pada tahap pertama seleksi  terpilih 90 ide bisnis dari para peserta yang terbagi dalam 3 kelompok.  Masing-masing kelompok yang terdiri dari 30 orang yang menjalani audisi di tiga kota; Bandung dari Indonesia Barat, Yogya untuk Indonesia Tengah dan Surabaya untuk Indonesia Timur.

Melalui tahap audisi yang dilakukan secara ketat, terdapat  10 finalis yanng dinyatakan lolos dan berhak untuk  mengikuti tahapan market challenge yang diadakan secara maraton di tiga kota yakni Surabaya, Yogya dan Bandung.  Dalam tahap tersebut, para finalis kembalib dibagi menjadi 3 kelompok dan diminta memecahkan berbagai tantangan bisnis.  Dari 10 finalis tadi selanjutnya dikerucutkan menjadi 6 finalis yang akhirnya memasuki tahap grand final. Pada tahap ini peserta diminta kembali memaparkan ide bisnisnya, namun sebelumnya semua finalis sudah mendapatkan pembekalan untuk menajamkan ide bisnisnya.

Dan akhirnya, Irendra Radjawali dengan produk kebanggaannya berupa  drone dengan nama MATA berhasil memenangkan kompetisi ini.  Jebolan S1 Fakultas Teknik Sipil dan S2 Planologi ITB tersebut akhirnya mendapatkan dana hibah sebesar Rp 500 juta yang harus digunakan untuk  merealisasikan ide bisnisnya.  Kegiatannya yang banyak berkutat di bidang pemetaanlah yang mendorong dirinya untuk mengembangkan drone yang sebelumnya dia rakit sendiri melalui berbagai referensi.  Dengan Drone rakitannya yang dibanderol dengan harga 15-20 jutaan per unit, banyak konsumen yang datang untuk memesan hasil kreativitasnya tersebut. Namun masalah klasik berupa pendanaan yang selanjutnya mempertemukannya dengan Kompetisi Wismilak Diplomat Success Challenge (DSC) 2015 ini.

Sedangkan  3 pemenang lainnya yang menjadi runner-up DSC 2015  yakni,  Dodick Zulaimi Sudirman (29 th) dari Tangerang yang mengembangkan game digital berbasis indie, I Gede Fredy (22 th) dari Denpasar dengan tas etnik modern bermerek Mahanata Bag, serta Cretta Cucu Abdullah (32 th) dari Yogyakarta dengan ide memproduksi microphone.  Semoga tahun depan muncul lagi kompetisi-kompetisi bagi pangusaha pemula yang bisa meningkatkan daya saing bagi perekonomian negara kita

Sumber: Kompas




Top