PT KAI Daop 5 Lampaui Target Pendapatan Tahun 2015

Kereta Api
Angkutan Kereta Api
Tahun 2015 merupakan tahun yang cukup berkesan bagi dunia perkeretaapian di Indonesia khususnya PT KAI (Persero) Daerah Operasi 5 Purwokerto Jawa Tengah.  Hal itu terjadi karena sampai dengan tanggal 24 Desember 2015, tercatat dari sektor angkutan penumpang telah berhasil dicapai pendapatan Rp 320,8 miliar. Jumlah ini sangat meggembirakan karena melebihi target yang dicanangkan yaitu  sebesar Rp 282,3 miliar (mencapai 113,6 persen dari target tahun ini). Hal itu dikemukakan oleh Vice President PT KAI Daop 5, Safrudiansyah, Jumat (25/12/2015).

Apabila dilihat dari hasil penilaian kinerja dari seluruh Daop (Daerah Operasi) dan Divre (Divisi Regional) PT KAI yang ada, selama triwulan II dan triwulan III Daop 5 Purwokerto berturut- turut menjadi yang terbaik dengan nilai skor tertinggi. Dalam triwulan II- 2015 Daop 5 mencapai skor KPI (key performance indicator) sebesar 84,30. Sedang di triwulan III- 2015 nilai skornya bahkan mencapai 89,90. Keduanya tertinggi diantara Daop dan Divre yang lain. 

Apabila di hitung dari pendapatan total, baik dari sektor angkutan maupun non angkutan yang telah dicapai sampai dengan 24 Desember 2015 juga sudah mencapai target. Total pendapatan tercatat sebesar Rp. 480,1 miliar atau 100,4 persen dari target total pendapatan tahun ini sebesar Rp 477,9 miliar. Dan sebagaimana disampaikan lagi oleh Safrudiansyah, target pendapatan Daop 5 Purwokerto  yang memiliki beberapa stasiun besar, di antaranya adalah stasiun Purwokerto, Stasiun Kutoarjo, Stasiun Kroya, Stasiun Cilacap, dan Stasiun Karanganyar pada  tahun 2015 ini besarnya meningkat 137 persen jika dibandingkan target tahun lalu yang hanya sebesar Rp 348,2 miliar. 

Selain dari sektor angkutan penumpang, menurut Safrudiansyah pihaknya juga terus menggenjot angkutan barang khususnya  pendapatan angkutan barang berupa  angkutan BBM Pertamina, Semen Holcim, Semen Bima, dan Pupuk Pusri. Selain itu PT KAI (Persero) Daop 5 juga berharap bisa memanfaatkan peluang dengan adanya wacana pemindahan pelabuhan sapi impor dari  Tanjungpriok ke Tanjung Intan di Cilacap. Sapi-sapi import tersebut diharapka bisa diangkut ke DKI, Banten, dan Jabar dengan menggunakan kereta api.



Top